Senayan. Tepat pukul 13.00 acara Harlah NU ke-85 dimulai dengan pembukaan yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan kemudian pembacaan ayat ayat suci al qur'an oleh qori internasional Muammar ZA. Acara yang diikuti dengan khidmat oleh warga nahdliyin ini dilanjutkan dengan lantunan shalawat serta dzikir bersama.
Tak ketinggalan, Presiden Republik Indonesia beserta ibu yang menjadi tamu undangan dalam Harlah NU ini turut hanyut dalam lantunan shalawat dan dzikir. Diikuti semua warga nahdliyin yang hadir dari penjuru Indonesia serta para ulama dari luar negri.
Puncak Harlah NU ke 85, dipusatkan di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Ahad, 17/07. Jalanan yang mengarah ke Senayan dipenuhi sapanduk dan poster Nahdlatul Ulama.
Tribun penonton dihiasi gambar tokoh-tokoh organisasi terbesar di negeri ini, yang pernah mendarmabaktikan perjuangannya untuk mendrikan bangsa ini. Ratusan ribu warga nahdliyin, dengan atribut-atribut berlogo Nahadlatul Ulama, memadati lapangan sepak bola terbesar ini. Mereka datang dari berbagai wilayah seluruh Indonesia.
Selain itu, tokoh-tokoh sufi dunia dari berbagai tarekat, menyaksikan rapat akbar ini. Diantaranya Syekh Hisyam Khabani dari Amerika, Syekh Rajab dari Syiria didampingi Habib Luthfi bin Yahya dan tokoh-tokoh NU lainnya.
Ziarah Wali Songo
Setelah konferensi Sufi Sedunia dan Harlah NU selesai acara kemudian dilanjutkan dengan ziarah wali songo, kegiatan ini dijadwalkan setelah penutupan Harlah NU (17/07) hingga tanggal dua puluh. Tanggal 18-hingga tanggal 19 pagi para ulama dari berbagai Negara dijadwalkan singgah di Kota Pekalongan.
Kegiatan yang di agendakan adalah silaturahmi dan ramah tamah bersama Ra’is ‘Am Idarah ‘Aliyah Jam’iyah Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdhiyyah, K.H. Habib Luthfi bin Ali bin Yahya. Kemudian ziarah ke makam Al Habib Hasyim bin Umar bin Yahya, Al Habib Abu Bakar bin Yahya Geritan. Acara dipusatkan dikediaman Al Habib Luthfi bin Yahya dan Gedung Kanzus Sholawat.
Selasa (18/07) peserta melanjutkan perjalanan ke Semarang, Surabaya dan kota-kota lainnya. Sebelum kemudian kembali ke Jakarta. (Tsi)
Sumber : Habib Luthfi Yahya
Tak ketinggalan, Presiden Republik Indonesia beserta ibu yang menjadi tamu undangan dalam Harlah NU ini turut hanyut dalam lantunan shalawat dan dzikir. Diikuti semua warga nahdliyin yang hadir dari penjuru Indonesia serta para ulama dari luar negri.
Puncak Harlah NU ke 85, dipusatkan di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Ahad, 17/07. Jalanan yang mengarah ke Senayan dipenuhi sapanduk dan poster Nahdlatul Ulama.
Tribun penonton dihiasi gambar tokoh-tokoh organisasi terbesar di negeri ini, yang pernah mendarmabaktikan perjuangannya untuk mendrikan bangsa ini. Ratusan ribu warga nahdliyin, dengan atribut-atribut berlogo Nahadlatul Ulama, memadati lapangan sepak bola terbesar ini. Mereka datang dari berbagai wilayah seluruh Indonesia.
Selain itu, tokoh-tokoh sufi dunia dari berbagai tarekat, menyaksikan rapat akbar ini. Diantaranya Syekh Hisyam Khabani dari Amerika, Syekh Rajab dari Syiria didampingi Habib Luthfi bin Yahya dan tokoh-tokoh NU lainnya.
Ziarah Wali Songo
Setelah konferensi Sufi Sedunia dan Harlah NU selesai acara kemudian dilanjutkan dengan ziarah wali songo, kegiatan ini dijadwalkan setelah penutupan Harlah NU (17/07) hingga tanggal dua puluh. Tanggal 18-hingga tanggal 19 pagi para ulama dari berbagai Negara dijadwalkan singgah di Kota Pekalongan.
Kegiatan yang di agendakan adalah silaturahmi dan ramah tamah bersama Ra’is ‘Am Idarah ‘Aliyah Jam’iyah Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdhiyyah, K.H. Habib Luthfi bin Ali bin Yahya. Kemudian ziarah ke makam Al Habib Hasyim bin Umar bin Yahya, Al Habib Abu Bakar bin Yahya Geritan. Acara dipusatkan dikediaman Al Habib Luthfi bin Yahya dan Gedung Kanzus Sholawat.
Selasa (18/07) peserta melanjutkan perjalanan ke Semarang, Surabaya dan kota-kota lainnya. Sebelum kemudian kembali ke Jakarta. (Tsi)
Sumber : Habib Luthfi Yahya
Post a Comment